KLORAMFENIKOL
Kloramfenikol
merupakan salah satu obat yang biasa digunakan dalam pengobatan antitypoid.
Nama
zat aktif : Kloramfenikol
Nama
kimia : CHLORAMPHENICOL
Sinonim : Chloramfenikol; Chloramfenikolis;
Chloramphénicol; Chloramphenicolum; Chloranfenicol; Cloranfenicol;
Klóramfenikol; Kloramfenikol; Kloramfenikoli; Laevomycetinum. 2,2-Dichloro-N-[(αR,βR)-β-hydroxy-α-hydroxymethyl-4-nitrophenethyl]acetamide.
RM/BM : C11H12Cl2N2O5
/ 323,13
Rumus
struktur :
Kelarutan : Larut
dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 7
bagian propilenglikol P; sukar larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Pemerian
: Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang ; putih
sampai putih kelabu atau putih kekuningan; tidakberbau; rasa sangat pahit.
Dalam larutan asam lemah, mantap.
Kestabilan : Secara
kimia stabil diudara dan larutan, meskipun untuk propilenglikol dengan berat
molekul kurang dari 2000 bersifat higroskopis, sebaiknya disimpan dalam wadah
kering.
Inkompatibel : Inkompatiel
dengan beberapa zat pewarna
Penyimpanan : Simpan ditempat sejuk terindung dari
cahaya. Simpan pada suhu kamar (di bawah 30 derajat Celsius).
Indikasi : Sebagai
terapi pilihan utama untuk pengobatan tifus dan paratifus. Untuk
infeksi-infeksi berat.
Kegunaan :
Antibiotik spectrum sempit
Farmakologi : Kloramfenikol merupakan antimikroba
berspektrum luas yang efektif terhadap bakteri gram positif dan bakteri gram
negatif. Mekanisme kerjanya adalah menghambat sintesa protein sel mikroba.
1.
Efek
farmakologi dan mekanisme kerja
dalam tubuh
Kloramfenikol merupakan antimikroba berspektrum luas yang
efektif terhadap bakteri gram positif dan bakteri gram
negatif. Mekanisme kerjanya adalah menghambat sintesa protein sel mikroba.
Kloramfenikol
bekerja dengan menghambat sintesis protein kuman. Obat ini menghambat enzim
peptidil transferase sehingga ikatan peptide tidak terbentuk pada proses
sintesis kuman. Kloramfenikol juga umumya bersifat bakteriostatik, pada
konsentrasi tinggi kloramfenikol kadang-kadang bersifat bakterisid terhadap
kuman-kuman tertentu
Dengan penggunaan obat ini maka
dapat menimbulkan efek samping seperti : Diskrasia darah terutama anemia
aplastik yang dapat menjadi serius dan fatal. Gangguan gastrointestinal
misalnya: mual, muntah, diare. Reaksi hipersensitif, misalnya: anafilaktik dan
urtikaria. Sindroma Grey pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur.
2.
Nasib
obat dalam
tubuh
Setelah pemberian oral,
kloramfenikol diserap dengan cepat. Kadar puncak dalam darah tercapai dalam dua
jam. Untuk anak biasanya diberikan bentuk ester kloramfenikol palmitat atau
stearat yang rasanya tidak pahit. Bentuk ester ini akan mengalami hidrolisis
dalam usus dan membebaskan kloramfenikol.
Untuk pemberian secara
parenteral digunakan kloramfenikol suksinat yang akan dihidrolsis dalam
jaringan dan membebaskan kloramfenikol.
Masa paruh eliminasinya
pada orang dewasa kurang lebih 3 jam, pada bayi berumur kurang dari 2 minggu
sekitar 24 jam. Kira-kira 50 % kloramfenikol dalam darah terikat dengan
albumin. Obat ini didistribisikan secara baik ke berbagai jaringan tubuh,
termasuk jaringan otak cairan serebrospinal dan mata.
Didalam hati kloramfenikol
mengalami konjugai dengan asam glukuronat oleh enzim glukuroniltransferase.
Oleh karena itu aktu paruh kloramfenikol memanjang pada pasien gangguan faal
hati. Sebagian kecil kloramfenikol mengalai reduksi menjadi senyawa aril-amin
yang tidak aktif lagi dalam waktu 24 jam, 80-90 % kloramfenikol yang diberikan
oral telah diekskresi melalui ginjal. Dari seluruh kloramfenikol yang
diekskresi melalui urin, hanya 5-10 % dalam bentuk aktif. Sisanya terdapat
dalam bentuk glukuronat atau hidrolisat lain yang tidak aktif. Bentuk aktif
kloramfenikol diekresi terutama melalui filtrat glumerulus sedangkan
metabolitnya ddengan sekresi tubulus.
Pada gagal ginjal, masa
paruh klormfenikol bentuk aktif tidak banyak berubah sehingga tidak diperlukan
pengurangan dosis. Dosis perlu dikurangi bila terdapat gangguan fungsi hepar.
3.
Interaksi
obat
Kloramfenikol menghambat
biotransformasi senyawa lain yang dimetabolisme oleh enzim mikrosoma hati
seperti dikumarol, fenitoin, tolbutamida dan turunan sulfonylurea lainnya.
4.
Penggunaan
pada kondisi khusus,
peringatan dan perhatian
a. Penggunaan
obat lain yang menghambat atau mempengaruhi metabolisme kloramfenikol ;
meningkatkan risiko terjadinya efek samping yang serius dan potensi efek
samping yang fatal.
b. Jangan menggunakan melebihi dosis yang dianjurkan ;
bila dalam 1 jam gejala tetap atau bertambah buruk, segera hubungi dokter ;
jangan digunakan terus-menerus.
c. Bayi
kurang dari 3 bulan dengan penurunan fungsi ginjal menyebabkan berkurangnya
clearance kloramfenikol dan meningkatkan risiko toksisitas kloramfenikol yang
parah.
5.
Cara penyimpanan dan contoh sediaan yang beredar dipasaran
a. Suhu, adalah faktor terpenting, karena pada umumnya obat itu
bersifat termolabil (rusak atau berubah karena panas), untuk itu perhatikan
cara penyimpanan masing-masing obat yang berbeda-beda
b.
Posisi, pada tempat yang terang, letak setinggi mata, bukan
tempat umum dan terkunci.
c. Kedaluwarsa, dapat dihindari dengan cara rotasi stok, dimana
obat baru diletakkan dibelakang, yang lama diambil duluan. Perhatikan perubahan
warna.
d. Contoh sediaan yang beredar dipasaran yaitu : Albucetine,
chlorbiotic, fenicol, citophenicol, medichlor, kemicort-forte.
Coin Casino Online Casino - Games - Casinowow.com
BalasHapusDiscover the most popular coin casino games, and try them for 바카라 free! ✓ Play slots หาเงินออนไลน์ and more at Casinow.com ✓ Get a 100% deposit match 인카지노 bonus.