Jumat, 03 Juli 2015

Deskripsi Hidrokortison



HIDROKORTISON

Hidrokortison asetat merupakan salah satu obat yang digunakan dalam pengobatan wasir (antihemoroid).
Nama zat aktif      :     Hidrokortison asetat
Nama kimia         :     HYDROCORTISON ACETAS
Sinonim             :     Anti-inflammatory Hormone; Compound F; Cortisol; Hidrocortisona;Hidrokortizon; Hidrokortizonas; Hydrocortisonum; Hydrokortison; Hydrokortisoni; Hydrokortyzon; 17-Hydroxycorticosterone; NSC-10483. 11β,17α,21-Trihydroxypregn-4-ene- 3,20-dione.

RM/BM                 :     C23H32O6/404,5
Rumus bangun      :



Pemerian               :     Serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak berbau, rasa tawar, kemudian pahit
Kelarutan             :     Praktis tidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%) P da dalam kloroform P
Penyimpanan         :     Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan              :     Antihemorhoid atau obat wasir
Stabilitas               :     Melebur pada suhu 220 0C

1.        Bentuk senyawa zat aktif
Hidrokortison asetat digunakan sebagai antihemorrhoid. Obat yang digunakan dalam bentuk suppositoria ini untuk mendapatkan efek farmakologinya digunakan dengan cara mmasukkannya ke lubang dubur.

2.        Efek farmakologi dan mekanisme kerja dalam tubuh
Pada pemberian rektal, hanya diserap sebagian, sekitar 30-50%, mekanisme kerjanya mempengaruhi kecepatan sintesa protein dan karena efek farmakologinya, dan dan dapat digunakan sebagai obat hemorrhoid (Djuanda: 89).
Resorpsinya dari usus buruk, maka tidak digunakan per oral. Daram darah terikat 95 % pada globulin pengangkut transkortin (Tjay: 733).
Hidrokortison menghambat proses-proses radang tak bergantung pada proses terjadinya (kerja antiflogistik) (Mutschler: 357).

3.        Nasib obat dalam tubuh
Laksatif stimulan menginduksi defekasi dengan merangsang aktivitas peristaltik  usus yang bersifat mendorong (propulsif) melalui iritasi lokal mukosa atau kerja yang lebih selektif pada plexus saraf intramural dari otot halus usus sehingga meningkatkan motilitas. Akan tetapi, studi terbaru menunjukkan bahwa obat-obat ini mengubah absorpsi cairan dan elektrolit, menghasilkan akumulasi cairan usus dan pengeluaran feses. Beberapa obat ini dapat secara langsung merangsang sekresi ion usus aktif. Peningkatan konsentrasi cAMP dalam sel-sel mukosa kolon setelah pemberian laksatif stimulan dapat mengubah permeabilitas sel-sel ini dan menyebabkan sekresi ion aktif sehingga menghasilkan akumulasi cairan serta aksi laksatif.

4.        Indikasi dan kontraindikasi
Indikasi:
-       Terapi pelengkap pada kondisi gawat darurat akibat reaks alergi (anafilaksis)
-       Terpi peradangan pada kulit (dermatitis kontak, liken planus putiriasis rosasen, reaksi fototoksik, terapi jangka panjang psoriasis)
-       Sebagai terapi hormone pada penyakit kekurangan hormone adrenal.
-       Terapi peradangan usus besar seperti : IBD (Inflammatory Bowel Disase), Colitis Ulseratif, Proktitis, Proctosigmoiditis.
Kontra Indikasi:
-       Pemakaian topical : penyakit infeksi kulit yang diobati, kulit yang terkelupas, resasea, jerawwat, dermatitis sekitar mulut.
-       Pemakaian suppositoria : sumbatan usus, perfurasi (robekan) usus, fistula (lubang pada dinding usus) yang luas, infeksi usus yang tidak diterap.

5.        Dosis, perhitungan dosis dan aturan pakai
Dosis        :    10 mg hidrokortison asetat persuppositoria
Perhitungan dosis
          (Tidak Ada)
Aturan pakai
2-3 kali sehari 1 tablet suppositoria 5-25 mg


6.        Efek samping dan toksisitas obat
Hidrokortison asetat dan pencahar stimulan lainnya dapat menyebabkan perut kegelisahan seperti sakit perut atau kram.berkepanjangan menggunakan atau overdosis bisa hasil diare dengan berlebihan kerugian air dan elektrolit, khususnya kalium; di sana juga itu kemungkinan mengembangkan lemah tidak berfungsi usus. Hipersensitivitas reaksi, termasuk angioedema dan anafilaksis reaksi, memiliki telah dilaporkan jarang. Kapan diberikan dubur, Hidrokortison asetat kadang-kadang menyebabkan iritasi dan dapat menyebabkan  proktitis atau pengelupasan dari epitel. Untuk menghindari lambung gangguan bisacodyl tablet adalah enterik berlapis.
Kewaspadaan Seperti obat pencahar lain, penggunaan jangka panjang harus dihindari.  Hidrokortison asetat tidak boleh diberikan kepada pasien dengan obstruksi usus atau kondisi perut akut seperti radang usus buntu, perawatan juga harus diambil pada pasien dengan inflamasi penyakit usus. Seharusnya tidak menjadi digunakan pada pasien dengan berat dehidrasi. Itu supositoria sebaiknya dihindari pada pasien dengan anal celah, proktitis, atau wasir ulserasi.

7.        Interaksi obat
-       Dengan Obat Lain : Efektivitas hidrokortison asetat berkurang bila diberikan bersama-sama dengan antasida, simetidin, famotidin, ranitidin.
-       Dengan Makanan : Untuk menghindari iritasi lambung dan muntah, tablet salut enterik bisakodil tidak boleh diminum dalam waktu satu jam setelah pemberian susu atau produk-produk susu.
-       Pengaruh Terhadap Kehamilan : Tidak ada data. Hanya digunakan bila kondisi ibu mempunyai risiko potensial terhadap fetus.
-       Terhadap Ibu Menyusui :Tidak ada data. Sampai data yang adekuat diperoleh, hati-hati menggunakan bisakodil pada wanita menyusui.
-       Terhadap Anak-anak : Penggunaan lebih dari 7 hari tidak direkomendasikan. Penggunaan untuk konstipasi pada anak <6 tahun dikonsultasikan dengan dokter.

9.      Penggunaan pada kondisi khusus, peringatan dan perhatian
a.     Beberapa klinisi menyatakan bahwa sebaiknya suppositoria laksatif stimulan tidak diberikan pada pasien dengan kram perut, fisura anal atau rektal, atau hemoroid ulseratif. Laksatif stimulan membentuk kebiasaan dan penggunaan jangka lama obat ini dapat menyebabkan ketergantungan pada laksatif serta hilangnya fungsi usus normal. Dengan penggunaan jangka panjang atau overdosis laksatif stimulan, gangguan elektrolit termasuk hipokalemia, hipokalsemia, asidosis metabolik atau alkalosis, sakit pada abdomen, diare, malabsorpsi, penurunan berat badan, dan enteropathy dengan kehilangan protein dapat terjadi. Gangguan elektrolit dapat menyebabkan muntah dan kelemahan otot, jarang menyebabkan osteomalasia, aldosteronisme sekunder, dan tetanus.
b.     Pada penggunaan kronis dapat terjadi perubahan patologis termasuk kerusakan struktural pada plexus myenteric, gangguan berat dan permanen dengan motilitas kolon, serta hipertrofi mukosa muskularis. Kolon katartik dengan atoni dan dilasi kolon, khususnya pada bagian kanan terjadi pada kebiasaan menggunakan bisakodil (seringkali selama beberapa tahun) dan sering menyerupai ulseratif kolitis.

10.         Cara penyimpanan dan contoh sediaan yang beredar dipasaran
Penyimpanan :
Suppositoria dan tablet salut enterik harus disimpan pada suhu kurang dari 30°C atau suppositoria ini dapat di simpan di lemari es (kulkas).
Contoh sediaan :
Zolacort, Thecort, Particol, Corthon, Terracotrtil, Anusol HC, Enpicortyn.


0 komentar:

Posting Komentar