HIDROKORTISON
Hidrokortison
asetat merupakan salah satu obat yang digunakan dalam pengobatan wasir
(antihemoroid).
Nama
zat aktif : Hidrokortison asetat
Nama
kimia : HYDROCORTISON ACETAS
Sinonim : Anti-inflammatory Hormone; Compound
F; Cortisol; Hidrocortisona;Hidrokortizon; Hidrokortizonas; Hydrocortisonum;
Hydrokortison; Hydrokortisoni; Hydrokortyzon; 17-Hydroxycorticosterone; NSC-10483.
11β,17α,21-Trihydroxypregn-4-ene-
3,20-dione.
RM/BM : C23H32O6/404,5
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau hampir putih,
tidak berbau, rasa tawar, kemudian pahit
Kelarutan : Praktis
tidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%) P da dalam kloroform P
Penyimpanan : Dalam
wadah tertutup baik
Kegunaan : Antihemorhoid
atau obat wasir
Stabilitas : Melebur
pada suhu 220 0C
1.
Bentuk
senyawa zat aktif
Hidrokortison
asetat digunakan sebagai antihemorrhoid.
Obat yang digunakan dalam bentuk suppositoria ini untuk mendapatkan
efek farmakologinya digunakan dengan cara mmasukkannya ke lubang dubur.
2.
Efek
farmakologi dan mekanisme kerja
dalam tubuh
Pada pemberian
rektal, hanya diserap sebagian, sekitar 30-50%, mekanisme kerjanya mempengaruhi
kecepatan sintesa protein dan karena efek farmakologinya, dan dan dapat
digunakan sebagai obat hemorrhoid (Djuanda: 89).
Resorpsinya dari
usus buruk, maka tidak digunakan per oral. Daram darah terikat 95 % pada
globulin pengangkut transkortin (Tjay: 733).
Hidrokortison
menghambat proses-proses radang tak bergantung pada proses terjadinya (kerja
antiflogistik) (Mutschler: 357).
3.
Nasib obat dalam
tubuh
Laksatif stimulan menginduksi
defekasi dengan merangsang aktivitas peristaltik usus yang bersifat
mendorong (propulsif) melalui iritasi lokal mukosa atau kerja yang lebih
selektif pada plexus saraf intramural dari otot halus usus sehingga
meningkatkan motilitas. Akan tetapi, studi terbaru menunjukkan bahwa obat-obat
ini mengubah absorpsi cairan dan elektrolit, menghasilkan akumulasi cairan usus
dan pengeluaran feses. Beberapa obat ini dapat secara langsung merangsang
sekresi ion usus aktif. Peningkatan konsentrasi cAMP dalam sel-sel mukosa kolon
setelah pemberian laksatif stimulan dapat mengubah permeabilitas sel-sel ini
dan menyebabkan sekresi ion aktif sehingga menghasilkan akumulasi cairan serta
aksi laksatif.
4.
Indikasi dan kontraindikasi
Indikasi:
-
Terapi
pelengkap pada kondisi gawat darurat akibat reaks alergi (anafilaksis)
-
Terpi
peradangan pada kulit (dermatitis kontak, liken planus putiriasis rosasen,
reaksi fototoksik, terapi jangka panjang psoriasis)
-
Sebagai
terapi hormone pada penyakit kekurangan hormone adrenal.
- Terapi peradangan usus besar seperti
: IBD (Inflammatory Bowel Disase), Colitis Ulseratif, Proktitis,
Proctosigmoiditis.
Kontra
Indikasi:
- Pemakaian topical : penyakit infeksi
kulit yang diobati, kulit yang terkelupas, resasea, jerawwat, dermatitis
sekitar mulut.
- Pemakaian suppositoria : sumbatan
usus, perfurasi (robekan) usus, fistula (lubang pada dinding usus) yang luas,
infeksi usus yang tidak diterap.
5.
Dosis,
perhitungan dosis dan aturan
pakai
Dosis
: 10 mg hidrokortison asetat persuppositoria
Perhitungan
dosis
(Tidak Ada)
Aturan
pakai
2-3
kali sehari 1 tablet suppositoria 5-25 mg
6.
Efek samping dan toksisitas obat
Hidrokortison
asetat dan pencahar stimulan lainnya dapat menyebabkan perut kegelisahan
seperti sakit perut atau kram.berkepanjangan menggunakan atau overdosis bisa
hasil diare dengan berlebihan kerugian air dan elektrolit, khususnya kalium; di
sana juga itu kemungkinan mengembangkan lemah tidak berfungsi usus. Hipersensitivitas
reaksi, termasuk angioedema dan anafilaksis reaksi, memiliki telah dilaporkan
jarang. Kapan diberikan dubur, Hidrokortison asetat kadang-kadang menyebabkan
iritasi dan dapat menyebabkan proktitis
atau pengelupasan dari epitel. Untuk menghindari lambung gangguan bisacodyl
tablet adalah enterik berlapis.
Kewaspadaan
Seperti obat pencahar lain, penggunaan jangka panjang harus dihindari. Hidrokortison asetat tidak boleh diberikan
kepada pasien dengan obstruksi usus atau kondisi perut akut seperti radang usus
buntu, perawatan juga harus diambil pada pasien dengan inflamasi penyakit usus.
Seharusnya tidak menjadi digunakan pada pasien dengan berat dehidrasi. Itu
supositoria sebaiknya dihindari pada pasien dengan anal celah, proktitis, atau
wasir ulserasi.
7.
Interaksi
obat
-
Dengan Obat Lain : Efektivitas hidrokortison
asetat berkurang bila diberikan bersama-sama dengan antasida, simetidin,
famotidin, ranitidin.
-
Dengan Makanan : Untuk menghindari iritasi
lambung dan muntah, tablet salut enterik bisakodil tidak boleh diminum dalam
waktu satu jam setelah pemberian susu atau produk-produk susu.
-
Pengaruh Terhadap Kehamilan : Tidak
ada data. Hanya digunakan bila kondisi ibu mempunyai risiko potensial terhadap
fetus.
-
Terhadap Ibu Menyusui :Tidak ada data.
Sampai data yang adekuat diperoleh, hati-hati menggunakan bisakodil pada wanita
menyusui.
-
Terhadap Anak-anak : Penggunaan lebih dari 7 hari
tidak direkomendasikan. Penggunaan untuk konstipasi pada anak <6 tahun
dikonsultasikan dengan dokter.
9.
Penggunaan
pada kondisi khusus, peringatan dan perhatian
a.
Beberapa klinisi menyatakan bahwa sebaiknya
suppositoria laksatif stimulan tidak diberikan pada pasien dengan kram perut,
fisura anal atau rektal, atau hemoroid ulseratif. Laksatif stimulan membentuk
kebiasaan dan penggunaan jangka lama obat ini dapat menyebabkan ketergantungan
pada laksatif serta hilangnya fungsi usus normal. Dengan penggunaan jangka
panjang atau overdosis laksatif stimulan, gangguan elektrolit termasuk
hipokalemia, hipokalsemia, asidosis metabolik atau alkalosis, sakit pada
abdomen, diare, malabsorpsi, penurunan berat badan, dan enteropathy dengan
kehilangan protein dapat terjadi. Gangguan elektrolit dapat menyebabkan muntah
dan kelemahan otot, jarang menyebabkan osteomalasia, aldosteronisme sekunder,
dan tetanus.
b.
Pada penggunaan kronis dapat terjadi perubahan
patologis termasuk kerusakan struktural pada plexus myenteric, gangguan berat
dan permanen dengan motilitas kolon, serta hipertrofi mukosa muskularis. Kolon
katartik dengan atoni dan dilasi kolon, khususnya pada bagian kanan terjadi
pada kebiasaan menggunakan bisakodil (seringkali selama beberapa tahun) dan
sering menyerupai ulseratif kolitis.
10.
Cara penyimpanan dan contoh sediaan yang beredar dipasaran
Penyimpanan
:
Suppositoria dan tablet salut
enterik harus disimpan pada suhu kurang dari 30°C atau suppositoria ini dapat
di simpan di lemari es (kulkas).
Contoh sediaan :
Zolacort, Thecort, Particol,
Corthon, Terracotrtil, Anusol HC, Enpicortyn.
0 komentar:
Posting Komentar